*Welcome Avila,
We Love You.
Kini
Avila, Malvin, Putri,
dan Redi membuka
lembaran cerita baru.
Tanpa disangka, Avila
pergi jauh dari
sahabat – sahabatnya. Namun
tak berarti ia
melupakan, tetapi ia meneruskan sekolah
ke Los Angeles.
Yah, walaupun begitu
Malvin tetap setia
menunggunya hingga kembali.
Lain
cerita dengan hubungan
Redi dan Putri.
Ternyata mereka satu
sekolah lagi. Hanya
saja mereka beda
kelas. Dan hampir setengah
sekolah tau hubungan
mereka sebagai apa
karena berangkat, waktu
istirahat, dan pulang
pulang sekolah mereka
selalu bersama – sama sehingga
banyak yang bertnya
apa hubungan mereka.
Suatu
hari, tepatnya dijam
pelajaran ke-3, Putri dan
temannya disuruh mengambil
buku dari perpustakaan.
Yah, untuk kesana
Putri pasti melewati
kelas Redi. Tanpa
disengaja, Putri melihat
Redi sedang merangkul
pundak perempuan dikelasnya.
Putri pun menjatuhkan
kunci perpustakaan yang
dibawanya, lalu ia
berlari. Redi melihat
dan langsung mengejar
Putri. Teman putri
bingung, ia langsung
pergi ke perpustakaan
sendirian.
Putri
berlari menuju lorong
sekolah yang tak
pernah satu murid
pun berani pergi
kesana. Redi terus
mencari Putri, sehingga
terdengar jeritan suara
Putri dari arah
ruangan yang ada
di lorong itu.
Redi pun segera
menghampirinya. Terlihat Putri
duduk dipojokan ruangan
tersebut. Putri takut
karena diruangan itu
ada tengkorak.
***
Redi :
Putri! Kamu gapapa?
Kamu ngapain kesini?
Putri :
Aku takut…
Redi :
Udah ada aku
disini, kita keluar
aja. Kamu balik
ke kelas
ya?
Tanpa
jawaban Putri pun
kembali ke kelas,
dalam hati Redi
berkata “bodohnya aku
ini”. Redi pun
kembali ke kelasnya
dan setelah kejadian
yang tadi, ia
menjadi diam selama
dikelas padahal tidak
ada guru. Menjelang
istirahat, Redi menunggu didepan
kelas Putri. Saat
bel berbunyi dan
semua murid termasuk
guru yang mengajar
di kelas Putri
keluar kelas, Redi
menyegat Putri. Ia
memegang tangannya. Tapi
Putri tidak mau
memandang wajah Redi.
***
Redi :
Put…kamu marah sama
aku? …………. Jawab aku. Yaa maaf
aku tadi emang
salah tapi…
Putri :
Udah aku gapapa.
Kamu sama dia
aja.
Redi :
Maksud kamu?
Putri :
Ya kamu sama
yang kamu rangkul
tadi aja. Kita
cukup sahabatan. Sahabat,
yang mungkin lama – lama persahabatan
kita juga putus.
Redi :
Sahabat… Aku gamau itu
terjadi. Aku juga
gamau pisah sama
kamu. Maafin aku
put.
Putri :
Aku ke kantin
dulu
Sungguh
Redi sangat menyesal
dengan apa yang
telah ia perbuat.
Di waktu pulang
sekolah pun Putri
pulang sendiri.
***
Redi :
Aaargh!!! Ngapain coba tadi
pake acara ketauan
segala?! Sh*t!
Perempuan
yang dirangkul oleh
Redi tadi menghampiri.
Namanya Dila.
***
Dila :
Kamu kenapa belum
pulang?
Redi :
Eh, ini baru
mau.
Dila :
Ohhehe.
Redi :
Pulang sendiri?
Dila : Iya… Lagian gapunya pacar sih :D
Redi : Yaudah bareng aja sama aku. Dari pada sendiri bahaya.
Dila : Iya… Lagian gapunya pacar sih :D
Redi : Yaudah bareng aja sama aku. Dari pada sendiri bahaya.
Dila :
Bener nih?
Redi : Iya, sok
naik.
(Sesampai
didepan rumah Dila)
Dila :
Makasih ya, di.
(Memegang tangan Redi)
Redi : Sama
– sama.
Dila :
Masuk dulu yu?
Redi :
Ga ah makasih,
aku ada urusan.
Dah ya…
Redi
meninggalkan Dila. Sementara
itu, dirumah Putri
sedang memainnkan laptopnya.
Dia sedang ‘chattingan’
sama Avila.
*Chat
Putshell :
Vilaaa… kangen ;((
Vilasta : Samaaa :( gimana
kabar kamu sama
Redi? Suka kontakan
sama Malvin gaa?
Putshell :
Iiihh :( yah
beginilah, sakit hati :( huwaaa :’(
aduhh iya
Malvin hari ini
belum dikontakin. Tapi
kemarin mah
katanya ga ada masalah apa2.
Vilasta : Sakit
hati kenapaa? Cerita2…
ohhehe ya syukurlah. Sampein salam kangen aku yah buat yang lain.
ohhehe ya syukurlah. Sampein salam kangen aku yah buat yang lain.
Putshell :
Redi jahat vil.
Dia main belakang.
Tadi aku liat dikelasnya
dia lagi ngerangkul
cewek dan itu sakit vil :’) dia
minta maaf
ga aku jawab… Iyaa siap ;)
Vilasta : Lahh… kenapa
Redi jadi gitu?
Tapi coba deh
kalo dia minta maaf lagi kamu
maafin aja.
Putshell : Gatau vill…
Udah bosen kali.
Gamau ahh…
Vilasta : Eeh
jangan bilang gitu.
Kenapa gamau?
(Ibu
Putri memanggil)
Ibu Putri : Puut… ada
Redi dibawah. Kamu
sini cepet yaa.
Putri :
Ya buu…
(Bales
chat Avila)
Putshell :
Vil, Redi dirumah.
Gimana???
Vilasta : Samperin.
Biarin dia jelasin.
Caw, aku off dulu.
Putri
menghampiri Redi. Tak
lama dari Putri
duduk, ibunya datang
membawakan jus strawberry
(karena sirup jeruk
terlalu mainstream).
***
Ibu Putri : Ini
minum dulu. Ibu
tinggal ya, Put
nanti jangan kemana-mana. Ibu
mau ke rumah
pa RT dulu.
Putri :
Iya bu.
Ibu Putri : Redi
jagain Putri ya…
Redi :
Oh iya pasti J
Mereka
pun ditinggal, Redi
mulai berbicara.
***
Redi :
Masih marah?
Putri :
Keliatannya?
Redi : Maaf.
Redi : Maaf.
Putri : …
Redi :
Aku janji put (meraih
tangan Putri) aku
gaakan deketin Dila
lagi.
Putri :
(dalam pikiran) *oh namanya
Dila.
Redi :
Kamu mau maafin
aku? Please jangan
marah terus.
Putri :
Kalo kamu bisa
tepatin, aku maafin.
Redi :
Iya sayang pegang
omongan aku. Maaf.
Putri
pun tersenyum lagi.
Kini mereka akur,
dan setelah itu
ibu Putri kembali.
Putri minta izin
untuk pergi kerumah
Malvin.
***
Putri :
Bu, aku ke
rumah Malvin dulu
ya sama Redi?
Ibu Putri : Iya
jangan pulang kemaleman.
Redi :
Bu, pergi dulu.
Ibu Putri : Iya
hati – hati.
Di
perjalanan menuju rumah
Malvin, Putri memeluk
Redi dari belakang
karena ia mengendarai
motornya terlalu cepat.
Sesampai di rumah
Malvin, mereka main
bersama seperti saat
SMP. Berhubung Malvin
ditinggal sendiri karena
orangtuanya bekerja, mereka
bertiga mengobrol di
ruang tv dengan
santai. Malvin mengambilkan
minuman dan cemilan.
Disana mereka bersenang – senang, andaikan
ada Avila disini.
Tiba – tiba Malvin
mendapat mendapat telpon
dari nomor yang
tidak diketahui. Dan
ternyata itu Avila.
Avila :
Malvin?
Malvin :
Ini siapa?
Avila :
Aku vila, kabar
kamu gimana vin?
Malvin :
Vila? Aku sehat
vil. Kamu disana
gimana? Baik – baik aja kan?
Avila : Iyaa
aku baik – baik aja kok.
Malvin :
Syukurlah… kapan mau ke
Indonesia lagi? Jujur
aku kangen banget vil.
Avila :
Hehee… rencananya sih akhir
Juni. Yaa kita
liat nanti aja.
Apalagi aku vin…
Malvin :
Hm bentar lagi
dong. Disana kamu
ngeceng orang ga?
Avila :
Iya pokonya habis
ujian aja. Ga
ahh aku sukanya
cuma sama
kamu. Kamunya di
SMA suka ke
siapa?
Malvin :
Ok ok ;) deuh cuma
suka aku nih?
Widih di SMA
aku mah cantik – cantik tuh…
Avila :
Iyaa!! Oh.
Malvin :
Ciee marah
Avila :
Engga.
Malvin :
Yaa walaupun cantik – cantik aku
Cuma ngasihin hati
aku buat kamu.
Yang cantiknya natural
dan ngga nikung
aku walaupun kita
jauh.
Avila : Hmm…
Malvin :
Jangan marah sayang
ihh. Aku bukan
gombal tapi itu kenyataan. Senyum lagi please.
Avila :
Iya iya.. hehe…
Malvin :
Nah gitu kan
keliatan cantiknya sama
bayangan aku.
Avila : Em
kamu bisa aja.
Udah dulu yah,
salam sama yang
lain. Dah Malvin
sayang, mwah…
Malvin :
Iyaa… dah juga
Vila sayaang, mwah…
-----------------------------------
Tutup Telpon -------------------------------------
Setelah
itu, Putri, Malvin,
dan Redi bermain
sampai sore. Hari – hari
pun berjalan dengan
baik hingga akhirnya
kini tak terasa
ujian kenaikan kelas
pun selesai. Itu
artinya Avila akan
segera terbang ke
Indonesia. Dan ini
merupakan kabar terbaik
yang akan diterima
oleh sahabat – sahabatnya. Pastinya,
ketiga sahabat Avila
sudah menyiapkan acara
special untuk menyambut
kedatangan Avila.
Avila
pun berangkat dari
LA menuju Indonesia.
Setibanya di Indonesia
merupakan hari dimana
Avila dan Malvin
akan merayakan anniversary
1 tahunnya. Maka
dari itu, acara
spesialnya diadakan tanggal
20 Juni malam
hari jam 8.
20
Juni 2010 siang,
Avila tiba di
bandara. Malvin sudah
ada dihadapan Avila,
mereka pun berpelukan
melepas rindu yang
terpendam selama ini.
Tangisan haru melewati
pipinya. Lekas mereka
pun masuk ke
mobil dan segera
pergi ke rumah
Avila.
Keluarga
Avila menyambut kedatangannya
dengan terlihat penuh
rasa rindu. Sungguh
merupakan penantian yang
ditunggu – tunggu oleh banyak
orang. Mereka semua
saling bercerita. Banyak
hal baru yang
Avila tempuh selama
di LA.
Menunggu
Avila beristirahat, Malvin
berpamitan untuk pulang
dulu dan melengkapi
persiapan untuk nanti
malam. Sekitar pukul
18.00, Putri menelpon
Avila.
(Di telpon)
Putri :
Halo vil? Baru
bangun?
Avila :
Eh, Iya nih. Hehe… ada
apa?
Putri :
Yey, cepet mandi
gih. Aku mau
ke rumah kamu.
Avila :
Ah males ah,
kesini aja kamunya
tapi ga akan
mandi akunya.
Putri :
Eeh gamau tau
pokonya aku nyampe
sana kamu harus udah
mandi! (tutup telpon)
Avila :
Dasar -_-“
Avila
pun segera mandi.
Dan ketika Putri
datang, disana Putri
mengajak Avila untuk
pergi ke rumah
Malvin. Sebenarnya Avila
tidak mengetahui kejutan
ini.
Setibanya
di rumah Malvin,
Putri izin untuk ke
toilet. Padahal dia
pergi menemani Redi
di taman belakang.
Dan Malvin mengajak
Avila untuk kesana.
***
Malvin :
Ke belakang yu,
tapi ada syaratnya.
Avila : Apa?
Malvin :
Kamu merem sampe
aku nyuruh buat
buka mata kamu. Jangan
licik ahh.
Avila :
Iih emangnya buat
apa?
Malvin :
Turutin aja :)
Avila :
Yaudah deh iya :)
(Tiba
di Taman Belakang)
Malvin :
Nah udah berhenti
say. Tunggu yah
aku itung.
Avila : Iyaa…
Malvin :
Satu…dua…tiiiga
Perlahan
Avila membuka matanya
dan…
Semua :
KEJUTAAAN!!!
Putri :
Happy Anniversary yah
Malvin sama Avila J
Redi :
Makin deket, tambah
saling sayang dan
setia yaa. Jangan sampe
kalian misah hatinya.
Avila :
Ya Tuhan, makasiih
:’) makasih banyak
buat kalian semua.
Malvin :
Kesini bentar yu.
(mengajak ke ayunan)
(Di
ayunan)
Malvin :
Kamu suka?
Avila :
Suka banget, makasih
vin :)
Malvin :
Sama – sama. Hmm aku
masih punya kejutan
buat kamu.
Avila : Hah?
Malvin :
Ini… (mengeluarkan kotak)
Avila : Ini apa
vin?
Malvin :
Hadiah special dari
aku :) buka
deh kotaknya.
Tutup
dari kotak itu
dibuka, dan isinya
tertutupi dengan selembar
kertas yang berisi
surat dari Malvin
untuk Avila. Surat
itu bertulisan :
“Welcome and
Happy Anniversary 1st year
Avila :* I’ll still
love you although
we’re so distance.
You could leave
me, but don’t
ever leave my
heart. Take this
gift from me
and keep that
always on your
neck. Someday we’ll
met again :* ”
Membaca
itu, Avila tambah
merasa malu dan
terharu. Langsung ia
memeluk Malvin dan
tak henti mengucapkan
kata terimakasih.
***
Malvin :
Hehe iya iya
sama – sama cerewet :p
Avila :
Maaf aku ga
ngasih apa – apa :(
Malvin :
Gapapa kok, kamu
kasih cinta buat
aku juga udah beruntung
banget.
(Avila
tersenyum)
Malvin :
Sini aku pakein
kalungnya.
Kalung
itu bertuliskan nama
“Malvin” sebagai kenang – kenangan berwujud
pertama yang diberikan
kepada Avila. Melihat
itu, Putri dan
Redi ikut senang
atas kebahagiaan sahabatnya.
Meskipun demikian, Avila
harus kembali ke
LA 2 minggu
kedepan. Jadi, selama
liburan ini mereka
berempat harus membuat
sebuah kenangan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar