Gais, saat ini aku lagi dilanda kesedihan yang teramat dalam. Tapi aku gak mau kalo harus cerita secara detail . Meskipun ke sahabat sendiri.
Ketika aku menutup mata *eak, serius dah ini bakalan alay dikit. Entah mengapa rasanya hatiku seperti tersakiti. Teramat dalam. Rasanya pengen nangis aja gitu. Cuman air mata tuh gak keluar. Gatau emang kuat atau pura pura kuat doang hehe.
Iya aku percaya segala sesuatu yang udah kita lakuin jika itu menyakiti orang lain maka akan berbalik pada kita a.k.a karma/? Meski seharusnya gak boleh percaya si. But, dengan fakta yang terjadi udh bikin kita bilang "iya juga ya dulu aku gitu ke orang lain". Dan disitulah penyesalan datang.
Selama ini I think aku orangnya gak peduli sama perasaan sendiri. Makanya temen aku banyak dan sebagian besar laki laki. Aku lebih mementingkan perasaan mereka. Aku gak mau bikin kecewa mereka. Simplenya lebih baik aku yang rugi daripada mereka harus menanggung akibatnya. Dari sifat aku yang kaya gitu udah bikin mereka salah paham dan nyangkain kalau aku punya rasa sama mereka padahal enggak. Ada yang bertahan dan ada yang berhenti setelah aku omongin berkali kali kalau aku tuh gak ada perasaan apa-apa.
Tapi... Lama lama aku mulai berpikir. Untuk apa/? Kenapa gak rubah sikap aku yang kek gitu. Dan udah. Sudah aku berhenti untuk memperdulikan orang lain dan hasilnya apa? Pergi. Satu persatu temen temen itu pergi. Bahkan yang bilang "aku gaakan lupain kamu sampe kapanpun" juga mulai hilang dan ketika memulai chat hanya sekedar say hi and bye doang. Aku bukannya butuh mereka yang perhatian atau terus suka sama aku. Tapi aku butuh teman ketika aku senang aku bercerita, aku sedih aku bercerita. Karena dulu aku seperti itu ketika mereka butuh teman untuk mendengar cerita mereka.
Sekarang, rasa untuk menceritakan segala sesuatu itu hilang juga. Aku lebih memilih untuk memendam nya. Biar aku dan hati aku yang tau. Disaat mereka datang dan bertanya, hanya "gapapa aku baik baik aja" yang terucap. Padahal nyatanya sakit. Lebih sakit daripada jatuh dari sepeda waktu SD nabrak pager orang.
Memang aku sering mengkhianati perasaan orang yang sayang sama aku. Mau itu sahabat atau keluarga. Iya aku menyesal. Karena ketika aku benar benar menyayangi mereka, semua sudah terlambat. Kini aku merasa telah dikhianati. Tapi aku salah. Aku salah kalau aku ngerasa kaya gitu. Karena seharusnya aku ngaca. Siapa yang memulai permainan ini/? Aku. Siapa yang udah menyia-nyiakan orang yang begitu peduli sama aku/? Diri aku sendiri.
Jujur, aku tidak bermaksud untuk nyalahin mereka. Ini memang sudah pantas aku dapatkan. Aku harus lebih kuat dari ini. Aku harus tetep semangat menghadapi hari hari aku meskipun separah apapun. Aku harus kuat dan gak boleh nangis lagi. Jalan ini aku yang pilih aku harus bisa bertanggung jawab untuk menerimanya. Nis, let them go if they're no longer loves you. :)
...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar