Rabu, 06 Agustus 2014

Just in My Imagination

   Semakin lama aku merhatiin kamu, rasanya aku gamau kamu pergi. Ya meskipun kamu bukan siapa - siapa. Selama ini aku selalu berharap kalau kamu tau apa yang aku rasain. Tapi sayangnya kamu milik dia. Disini aku hanya bisa terdiam dan mengagumi mu dari jauh.  Aku pun setiap hari harus melihatmu tersenyum bersamanya. Kamu ga akan pernah tau betapa sakitnya hati aku.
   Suatu hari , kelas begitu ribut. Dengan pulpen yang ku pegang saat ini, aku menulis sebuah cerita tentang kamu. Tapi akhirnya aku berkhayal, seandainya saja kamu menjadi milikku. Kita bisa melakukan hal - hal yang menyenangkan dan membuat serangkaian kenangan dari sana. Setiap pagi aku menyapa lewat pesan singkat dan kamu menjawabnya dengan emoticon senyuman. Walau sederhana tapi sangat berarti untukku.
   Lalu ketika disekolah, aku tak henti memandangi wajahnya. Saat dia menoleh kearah ku, aku  tersenyum dan langsung mengalihkan pandangan ke arah lain.  Dan sepulang sekolah kita pergi ke taman. Taman ini tidak jauh dari sekolah sih. Disana kita ngobrol tuhh,, Hmm dasar aku ya udah darisananya cerewet jadi ga bisa berhenti ngomong. Kamu aja sampe ketawa liat aku ngomong terus - terusan tapi ga jelas ngomongin apa-_-
   Selingan di obrolan kita, dia pergi beli ice cream. Pas aku makan ice cream-nya  ehh malah belepotan. Dia membersihkan ice cream yang ada di bibirku. Seketika kita saling menatap. Jantungku  berdetak begitu kencangnya, aku terpaku melihat dia yang saat ini duduk dihadapanku. Seakan aku berada didalam freezer yang telah membekukan tubuhku. Ya tuhaan, itu dia! Dia yang selama ini ku tunggu ada dihadapanku. Tepat saat kita saling memandang, dia tiba - tiba saja mengagetkanku. Dia tertawa melihat aku  yang langsung salah tingkah. Hmm...tapi sayangnya hujan turun begitu saja. Dengan spontan dia membuka jaket nya dan memayungi kepala kita dari air hujan. Kita berlari mencari tempat untuk berteduh. Ini soswit kann? Aku basah kuyup dan kedinginan pada saat itu. Melihatku menggigil kedinginan, dia memeluk dan menghangatkan tanganku. Soswit ya soswit :D  Sempat aku berfikir untuk tidak ingin mengakhiri moment tersebut.
   Setelah hujan reda, aku pun diantarkan pulang. Meskipun basah kuyup seperti ini aku tetap merasakan kasih sayang dan rasa nyaman selama aku bersamanya. Itu semua berkat kamu. Aku akan bahagia jika kamu dapat membuatku nyaman. Sesampai didepan rumah, aku mengajaknya untuk mampir tapi dia bilang "lain kali aja yah, udah sore nih". Aku tak bisa memaksa. Berat rasanya melihat mu pergi dari pandanganku. Sangat berat.... Aduhh lebay sekali :D
   Tanpa disadari kini kelas menjadi sangat sepi. Aku terkejut ketika guru tiba - tiba memukul meja dan berteriak "kumpulkan PR kalian!". Aku kira dia akan memarahiku, untung saja tidak. Haah sudah ku duga. Kali ini aku berkhayal lagi. Beberapa menit itu rasanya sudah berhari-hari. Kembali melihat kearah dia. Mungkin kamu memang sudah pergi. Benar - benar pergi dari khayalanku yang begitu nyata.
   Ketika aku berbicara "Andai saja cinta ini tidak bertepuk sebelah tangan" sambil memandang kearahnya dengan pandangan berharap, tiba - tiba saja dia melihat ke arahku. Aku pun kaget dan langsung salah tingkah seperti memukul - mukulkan pulpen ke atas kepalaku. Sejenak mataku melihat kearahnya lagi dan dia pun seperti memiliki feeling bahwa sedang ada yang memperhatikan sehingga selalu saja melihat kearahku. Aku tersenyum dan tertawa kecil. Dia pun membalas senyumanku. Senyuman pertama yang aku dapatkan langsung darimu. Yah semoga saja pertanda baik. Terimakasih banyak atas beberapa menit berharga itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar