Minggu, 28 Februari 2016

Something Weird #5

Ending di Something Weird #4 garing  banget yah. Udah hal klasik dalam sebuah hubungan terjadi yang namanya putus. Yah walaupun begitu sebenarnya aku telat menyadari. Di belakangku banyak yang menunggu. Tapi aku ga bisa buat milih salah satu dari mereka, karna saat ini aku benar - benar tidak memiliki hasrat untuk pacaran lagi. Mulai terusin cerita Rangga & Reva dehh..

Putus dari Rangga sebenarnya bukan penyesalan yang aku dapat, tapi beban. Aku harus melalui sisa waktu sekolahku yang tinggal beberapa bulan lagi dengan keadaan seperti ini. Ya... Menjadi lebih pendiam dari biasanya. Bukan maksudku untuk menjauh dari semua orang terutama Rangga. Tapi karna aku mulai menyadari bahwa kehadiran aku di kelas sebenarnya tidak dibutuhkan. Aku tidak rugi, tidak juga merasa kehilangan, hanya saja aku mengerti dalam diam. Selama 2 tahun lebih aku satu kelas dengan mereka, banyak hal yang aku perbuat untuk mereka, apakah ini balasannya? Kini aku tidak pernah mengobrol lagi di bangku Rangga maupun Reva. Sering dalam kesendirianku aku berkhayal, mengenang masa - masa awal masuk kelas itu dan berbaur dengan yang lain. Semuanya berbeda. Entah perasaanku saja atau memang mereka yang menjauh? Kalau di bilang iri, tidak, hanya saja aku merasa diacuhkan kali ini. Aku bisa bertahan dengan kondisi ini walaupun berat. Terkadang aku selalu menangis di kelas, memikirkan kenapa bisa seperti ini. Apakah memang kehadiran aku di kelas itu hanya untuk menjadi perpustakaan? Ketika mereka mendapat tugas, mereka mencari diriku untuk mendapatkan jawaban. Perpustakaan memang bukan hal yang rendah, tapi gudang ilmu yang kalau dibiarkan akan penuh dengan debu. Apakah aku seperti itu? Menjadi suram karena sudah tidak lagi berguna. Aku tidak menyalahkan siapapun, bahkan tidak menyalahkan diriku sendiri. Aku hanya ingin semua kembali normal. Tapi itu mustahil karena kini aku merasa dibenci oleh semua orang.

Dibawah ini aku akan menulis pesan terakhirku untuk Rangga dan Reva *bukan berarti mau mati ya-_-

Dear Rangga, *cielah alay banget sih :v
Rangga, walaupun nama kamu disini disamarkan, aku harap suatu hari nanti kamu baca ini yah. Sebentar lagi kita bakal berpisah untuk waktu yang lama. Entah apakah kita bakal ketemu lagi atau engga. Aku mau ngomong jujur sama kamu tapi kamu ga pernah sekalipun ngajak ngobrol aku lagi. Kamu nanya ke aku cuman seperlunya dan aku cuman jawab "apa?", "oh iya", "makasih". Untuk memulai pembicaraan pun susah apalagi ngejelasin. Jadi, aku harap kamu mengerti.
Kamu ingat kapan pertama kali kita kenal? Tepatnya sih aku juga lupa, tapi aku bersyukur banget satu kelas sama kamu. Bisa kenal deket sama kamu pun udah jadi kebahagiaan pribadi aku. Kamu itu sebenernya dewasa, hanya saja kamu mudah terpengaruh omongan oranglain dengan bukti yang sederhana. Aku suka sifat humoris kamu, aku suka suara kamu, bahkan aku suka cara kamu memperhatikan aku. Tapi akankah aku mendapatkan itu semua lagi dari kamu? Aku disini tidak berharap untuk kembali, aku hanya ingin menjelaskan yang ada didalam hatiku.
Rangga, kalau kamu berpikir aku mutusin kamu karna emang mau pacaran sama Reva itu salah. Aku sama Reva ga pernah pacaran dari kelas 10 sampai detik ini. Kalau kamu nyangka aku ini munafik, memang iya. Tapi sisi mana yang kamu lihat itu? Pernahkah kamu melihat aku seperti berpura - pura menerima kamu? Apa semua yang aku lakuin itu cuman buat mempermainkan kamu? Ya aku tau kamu punya bukti sederhana tapi disitu aku belum sempat menjelaskan. Beberapa nama yang kamu lihat disana, tidak ada hubungannya dengan aku maupun kamu. Mereka adalah teman lama dan baru yang bersedia untuk membantuku. Inget ga aku pernah cerita soal ada karyawan hotel yang suka sama aku? Aku meminta bantuan 3 teman aku itu untuk menyingkirkannya tapi malah jadi salah paham sama kamu. Sekali lagi, mereka bukan selingkuhan aku dan aku ga pernah selingkuh.
Jadi, tolong, aku benci sifat kamu yang mudah terpengaruh itu. Aku tahu kamu pendengar yang baik tapi untuk urusan kamu sendiri, jangan semudah itulah kamu percaya. Belajarlah untuk tidak mudah percaya pada oranglain karna mereka memiliki ekor yang berpanah. Jujur ga, aku bukan menyesal, aku tau ini yang terbaik karna aku gamau mereka semakin mengurusi hubungan kita. Aku berterimakasih pada mereka karna sudah membuang - buang waktunya untuk mencari celah dihidup aku buat misahin kita. Aku masih sayang sama kamu dan kamu gaakan pernah tau kalau belum baca ini. Terimakasih walaupun sekejap aku bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari kamu :') Aku merasa beruntung sempat singgah di hati kamu walaupun kini kamu sangat membenciku dan sulit memaafkan aku. You're always in my heart and I miss everything we had been passing together.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dear Reva,
Hai Rev, aku tau kamu udah dua kali aku kecewain tapi pernah ga kamu mikirin perasaan aku? Kamu udah kaya hantu aja sih dateng tiba - tiba lalu menghilang. Emang ga cape apa aku nungguin kabar kamu? Tapi rev, meskipun aku udah dua kali kecewain kamu aku salut sama kamu. Aku ga nyangka kamu bakalan sedewasa ini. Kamu masih mau temenan sama aku padahal aku udah jahat sama kamu. Tetep jadi sahabat terbaik aku ya rev.
Suka duka udah kita laluin bersama selama 2 tahun bahkan tuduhan kita pacaran pun sering kita dengar. Jujur aku emang sayang sama kamu karna kamu juga menyayangi aku. Tapi aku tau sampai kapan pun kita gaakan bisa bersama. Aku bakalan inget terus kata - kata kamu...
"Kalau sama - sama suka mah jalanin aja, aku mah makanya sampe sekarang ga pernah nembak kamu teh apa aku mau liat sebenernya kamu suka beneran ga sama aku. Tapi ternyata kamu malah jadian sama orang lain. Aku emang kecewa tapi aku kuat ko. Kalo menurut aku mah pacaran atau temenan sama aja, paling main, jalan - jalan, makan sok kita mah ga pacaran juga kaya gitu kan. Makanya status mah ga penting, yang penting diri kita bisa nerima"
Bijak banget sih kamu rev, maafin aku yah aku udah ngecewain kamu terus dan sering bikin kamu kesel walaupun sebenernya kamu yang sering bikin aku kesel haha. Tapi sekarang aku ngerti. Maaf aku telat mengerti tapi aku gaakan nyia-nyiain waktu aku buat hal ga penting lagi. Makasih ya kamu udah jadi teman sahabat sekaligus orang yang berarti buat aku. Makasih juga kamu udah jadi orang yang aku percaya buat aku kasih cerita pribadi aku. Sampai bertemu lagi kalau kita udah sukses dan menjalani hidup yang baru. Kenangan semasa sekolah di SMK yang sebenernya ga kita minati ini gaakan pernah aku lupain. Trust me, you're my best one. :)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Segitu aja deh, ini juga mereka entah bakalan baca atau emang baca tapi ga peka hehe. Intinya siapapun kalian di masa lalu aku, kalian udah menambah cerita di hidup aku buat aku ceritain nanti ke anak - anak aku yang lucu - lucu dan aku bakalan kasih nama yang sama kaya kalian. Bukan buat flashback atau ada maksud terselubung, tapi kalian emang orang yang baik dan ga pernah nyerah buat dapet yang kalian mau. So, whoever you are in my future life I won't forget this moment. Everything I've done with you, its so important and unforgotable. I could see you cry and vice versa. You always make me laugh although I was very mad. This.. will never felt again.

#nchanime #lastpart #sosad:v
#RanggaReva #namadisamarkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar