Sabtu, 05 Maret 2016

My Life, My Risk

Bertahun - tahun aku jalani hidup ini sesuka hati. Membiarkan orang terluka dengan menunggu hal yang tak pasti. Pernah sepintas tersirat di pikiranku, betapa kejamnya diriku ini. Hingga baru kini aku sadari, semua yang telah aku lakukan ini tidaklah benar. Berkali - kali aku menyakiti orang lain tanpa peduli apa yang mereka rasakan. Apakah karma akan menghampiri diriku nanti?

Menjadi orang yang biasa saja dan tidak populer bagiku adalah hal yang luar biasa. Berbeda dari yang lain, menjalani hidupku sendiri, dan tidak memperdulikan keadaan sekitar. Mungkin aku memang sudah terbiasa seperti ini. Sehingga kebiasaanku mengubah sikapku. Tetapi hidupku adalah resikoku sendiri. Entah apa yang ada di pikiran oranglain tentang diriku. Aku hanya tak habis pikir, bagaimana bisa mereka menyukai diriku. Sejak SD aku memiliki teman yang begitu baik tetapi mereka selalu bertengkar. Naik ke SMP aku pun  memiliki teman baik hingga kini kita pun masih bertukar cerita meskipun jarang. Dan di bangku SMK ini entah kenapa aku merasa kehilangan teman lama ku. Disini aku tidak menemukan yang seperti mereka. Tapi aku menemukan banyak sekali masalah. Terkadang aku tertawa, memikirkan betapa konyolnya kehidupanku dulu dan sekarang. Tapi akupun sering menangis, mengapa semua ini aku lakukan?

Tidak sedikit orang yang menyayangi diriku dan aku abaikan. Awalnya aku tidak mengerti, tapi seiring berjalannya waktu, lambat laun aku mengerti dan aku mulai menyesalinya. Dan sekarang aku hanya bisa menghitung siapa saja yang telah berjuang untuk aku. Bukannya aku terlalu percaya diri tapi mereka sendiri yang bilang dan aku baru sadar kalau mereka serius. Tapi Tuhan menciptakan manusia untuk berpasangan bagi masa depan bukan berkelompok. Apakah itu benar jika satu manusia memiliki lebih dari satu pasangan hidup? Tidak kan? Menjadi orang yang seperti aku ini begitu sulit. Aku harus bisa memberikan alasan yang tepat demi menjaga perasaan orang satu dengan yang lainnya. Jika saja aku salah dalam berucap, fatal lah akibatnya. Tidak sedikit pula orang yang menjauhi diriku karena ucapanku. Tapi hanya orang yang seriuslah yang tetap bertahan hingga sekarang. Aku senang tetapi aku sedih karena pada akhirnya aku harus memilih. Jika aku berani memulai maka aku harus menyelesaikannya hingga akhir.

Kehidupanku tidak selamanya berjalan lurus. Selalu ada rintangan dan jalan buntu. Bagaimanapun caranya aku harus bisa keluar dari masalah itu. Belum lama ini aku mengalami banyak sekali masalah. Baik dalam perasaan maupun pertemanan. Seperti yang aku katakan tadi, jika aku salah dalam berucap, maka fatal akibatnya. Aku sering melakukan hal ini dan aku merasakan akibatnya. Suatu hal yang biasa aku lakukan kini sudah tidak lagi karena aku sudah tidak ada hubungan apapun dengannya. Sekalipun sebagai "teman". Namun semua ini telah terjadi, aku harap tidak terulang lagi dan aku ingin memulai hidup baruku yang tinggal menghitung hari menuju kelulusan. Akan ku hapus semua sifat buruk diriku demi masa depan yang indah. Aku tahu aku terlambat dalam semua hal karena aku terlalu plin - plan dalam menjalani hidup. Tapi kini aku tlah dewasa dan aku tidak ingin bermain - main lagi. Mulai saat ini aku akan serius dan tepat pada hari perpisahan nanti, akan aku tentukan siapa yang benar - benar pantas untuk aku terima dan saling memperjuangkan. Tidak akan ada lagi perjuangan sepihak. Tapi jika aku salah dalam memilih, akan aku terima resiko yang akan aku dapatkan nanti :) Setidaknya aku bersungguh - sungguh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar